Wahai Ular, Hampiri Aku (Dalam Mimpiku)
Tidak. Saya senang bila memimipikan ular, karena ada yang bilang, it’s a good fortune. Tidak perlu sampai digigit. Ularnya bisa ngapain saja, seperti yang saya ceritakan kepada teman saya pagi ini lewat YM, bisa melata, merayap, merambat, terbang, atau mengupil sekalian. Selama itu ular, afdol-lah sudah mimpi itu.
I dreamt of snake last night. Tidak terlalu istimewa, hingga saya tak ingat detailnya. Namun setelah bangun dari mimpi itu, itulah saat yang istimewa.
HRD majalah wanita terkenal itu menelfon saya. Mereka tertarik merekrut saya sebagai salah satu staff mereka. Okay, mungkin bagi sebagian orang kerja di majalah itu biasa saja. Tapi bagi saya yang, tentunya, perlu lebih banyak uang untuk membeli baju-baju koleksi Zara edisi summer yang colorful itu, untuk menikmati Bake Dynamite Sushi Nobu yang (kata teman saya) bisa bikin orgasm… halah, untuk membayar rekening telfon, untuk membayar kost maharani sri astuti yang jarang saya inapi, pokoknya untuk berbagai HAL, it’s amazing!
Apalagi setelah bisa dibilang saya berkompetisi cukup ketat untuk pekerjaan ini. Menjalani job test dengan computer jaman jebot di sebelah ruangan OB yang senang ngobrol pakai Toa sambil berdangdut ria (beneran), menjalani psycho test dan interview jam 7 pagi (“Lho? Kamu lagi? Pindah kerja lagi??” Ibu itu ternyata masih ingat sama saya... *sigh*), dan bergroup diskusi dimana nampak sekali bahwa saya begitu BODOH karena tidak tahu apa itu Radio Transistor.
But finally I made it. Kerjaan baru, kartu nama baru… Hehe.. :P
Ps: He-ya, thanks a lot for ‘my dance with syta’, for make it all happened…