Puasa Oh, Puasa...
Ya ampyuuuuuunnn…
Sudah lama sekali saya tidak memposting berita-berita tentang diri saya, ya? (dasar narsis!). Lalu tiba-tiba… sudah Bulan Puasa saja, ya? Bentar lagi lebaran… Identik dengan masakan malbi, sholat ied dan ketupat… Hmm…
To be honest, saya bukan orang yang selalu ‘lurus’ dalam menjalankan ibadah saya. Kadang-kadang belok, kadang-kadang khilaf, kadang-kadang sengaja dikhilaf-khilafin… Tapi saya beruntung, di Bulan Ramadhan ini saya masih punya beberapa teman dekat yang sangat memperngaruhi saya untuk sahur bareng, buka bareng dan sholat bareng… Hey guyz… thank you sooo much!
Sebagai dampak dari pekerjaan saya yang keliling-keliling Jabotabek tiap harinya, sering saya harus mampir ke masjid-masjid dan mushola-mushola yang berbeda karakteristiknya; ada yang megah dan ber-AC, kecil dan bersahaja, sampai mushola sumpek, bau, busuk dan kotor milik kantor maskapai penerbangan kebanggaan (yang katanya) nomor satu di Indonesia. Tak ada yang berubah pada tempat-tempat ibadah itu, kecuali satu… Dimana pun mata saya memandang, disitu ada orang yang tergeletak. Tidur.
Begitu kompaknya mereka, seperti satu suara. Ada yang meringkuk, ada yang mendengkur, ada yang mangap, ada yang sembari bersms… (jadi sebentar-sebentar bangun, gitu lho…). Bulan puasa nampaknya menimbulkan tradisi baru untuk menjadikan tempat ibadah sebagai kamar tidur bersama. Yah, betul-betul usaha untuk menjalin keakraban dan memahami makna puasa yang ‘sesungguhnya’ yaitu lemas, ngantuk dan tak bergairah…
Saya memang tak sempat bergabung dengan orang-orang itu, tapi mungkin sekali-sekali saya dapat juga melakukan ‘khilaf’ yang satu itu. Madol dari kerjaan, tidur di masjid, kembali ke kantor sore-sore dan langsung pulang begitu waktu menunjukkan pukul 4. Mungkin, pada saat itu terjadi, dunia saya pada Bulan Puasa jadi lebih bermakna. Mungkin, itulah yang ada di pikiran mereka semua…???
Sudah lama sekali saya tidak memposting berita-berita tentang diri saya, ya? (dasar narsis!). Lalu tiba-tiba… sudah Bulan Puasa saja, ya? Bentar lagi lebaran… Identik dengan masakan malbi, sholat ied dan ketupat… Hmm…
To be honest, saya bukan orang yang selalu ‘lurus’ dalam menjalankan ibadah saya. Kadang-kadang belok, kadang-kadang khilaf, kadang-kadang sengaja dikhilaf-khilafin… Tapi saya beruntung, di Bulan Ramadhan ini saya masih punya beberapa teman dekat yang sangat memperngaruhi saya untuk sahur bareng, buka bareng dan sholat bareng… Hey guyz… thank you sooo much!
Sebagai dampak dari pekerjaan saya yang keliling-keliling Jabotabek tiap harinya, sering saya harus mampir ke masjid-masjid dan mushola-mushola yang berbeda karakteristiknya; ada yang megah dan ber-AC, kecil dan bersahaja, sampai mushola sumpek, bau, busuk dan kotor milik kantor maskapai penerbangan kebanggaan (yang katanya) nomor satu di Indonesia. Tak ada yang berubah pada tempat-tempat ibadah itu, kecuali satu… Dimana pun mata saya memandang, disitu ada orang yang tergeletak. Tidur.
Begitu kompaknya mereka, seperti satu suara. Ada yang meringkuk, ada yang mendengkur, ada yang mangap, ada yang sembari bersms… (jadi sebentar-sebentar bangun, gitu lho…). Bulan puasa nampaknya menimbulkan tradisi baru untuk menjadikan tempat ibadah sebagai kamar tidur bersama. Yah, betul-betul usaha untuk menjalin keakraban dan memahami makna puasa yang ‘sesungguhnya’ yaitu lemas, ngantuk dan tak bergairah…
Saya memang tak sempat bergabung dengan orang-orang itu, tapi mungkin sekali-sekali saya dapat juga melakukan ‘khilaf’ yang satu itu. Madol dari kerjaan, tidur di masjid, kembali ke kantor sore-sore dan langsung pulang begitu waktu menunjukkan pukul 4. Mungkin, pada saat itu terjadi, dunia saya pada Bulan Puasa jadi lebih bermakna. Mungkin, itulah yang ada di pikiran mereka semua…???