Kutukan Baby Octopus
Sudah seminggu ini saya sakit perut. Merasakan gemuruh-gemuruh dalam perut saya seperti guntur di kejauhan, melilit-lilit, meronta-ronta, terus berakhir dengan semburan tanpa ampun tak kenal waktu.
Menjijikkan, memang. Tapi itulah kenyataan. Tampang cantik tak menjamin bebas-diare (Hwaduh, teteup… narsis!).
Jadi, inilah saya sekarang. Terduduk lemas di meja kantor saya, dengan tampang lusuh dan pucat, tanpa gairah makan sama sekali. Yah, gimana caranya saya mau makan kalau semua makanan yang saya telan keluar lagi tanpa bentuk yang jelas setengah jam berikutnya dan waktu tidur saya yang idealnya 6 jam itu berkurang karena setiap 15 menit saya harus ‘ke belakang’???
Capek, pasti. Sakit, tentunya. Emosi, apalagi… Ditambah kalau mengingat sudah sebulan ini saya dirongrong oleh macam-macam masalah kesehatan. Mulai dari bronchitis, peradangan pada pernafasan akibat alergi, peradangan pada kulit muka alias jerawat (seriously, but I haven’t this kind of thing since a year!), sampai penyakit mencri-mencri tekuncri-kuncri...
Saya coba mengingat apa yang saya makan sampai akhirnya saya menderita begini. Dan hasilnya adalah…Sushi Tei! Salah satu resto Jepang favorite saya yang terletak di Plaza Indonesia itu memang menjadi tujuan tempat makan saya selama 2 malam berturut-turut bersama teman-teman saya.
Seorang dari mereka sempat nyeletuk melihat ke-barbar-an saya menyantap ‘baby octopus’ yang lezat itu dengan cara memotel kaki-kakinya (tentakel, sebenarnya).
Saya bukan orang yang percaya mistis, tapi kali ini, mau ga mau saya jadi berpikir.. apakah stomach ache saya ini akibat kutukan ‘baby octopus’???
+Dibuat dengan sebenar-benarnya, dipengaruhi emosi yang berlebihan dan tanpa nalar sama sekali+
Menjijikkan, memang. Tapi itulah kenyataan. Tampang cantik tak menjamin bebas-diare (Hwaduh, teteup… narsis!).
Jadi, inilah saya sekarang. Terduduk lemas di meja kantor saya, dengan tampang lusuh dan pucat, tanpa gairah makan sama sekali. Yah, gimana caranya saya mau makan kalau semua makanan yang saya telan keluar lagi tanpa bentuk yang jelas setengah jam berikutnya dan waktu tidur saya yang idealnya 6 jam itu berkurang karena setiap 15 menit saya harus ‘ke belakang’???
Capek, pasti. Sakit, tentunya. Emosi, apalagi… Ditambah kalau mengingat sudah sebulan ini saya dirongrong oleh macam-macam masalah kesehatan. Mulai dari bronchitis, peradangan pada pernafasan akibat alergi, peradangan pada kulit muka alias jerawat (seriously, but I haven’t this kind of thing since a year!), sampai penyakit mencri-mencri tekuncri-kuncri...
Saya coba mengingat apa yang saya makan sampai akhirnya saya menderita begini. Dan hasilnya adalah…Sushi Tei! Salah satu resto Jepang favorite saya yang terletak di Plaza Indonesia itu memang menjadi tujuan tempat makan saya selama 2 malam berturut-turut bersama teman-teman saya.
Seorang dari mereka sempat nyeletuk melihat ke-barbar-an saya menyantap ‘baby octopus’ yang lezat itu dengan cara memotel kaki-kakinya (tentakel, sebenarnya).
Saya bukan orang yang percaya mistis, tapi kali ini, mau ga mau saya jadi berpikir.. apakah stomach ache saya ini akibat kutukan ‘baby octopus’???
+Dibuat dengan sebenar-benarnya, dipengaruhi emosi yang berlebihan dan tanpa nalar sama sekali+
posted by Penyihir Cantik @ 9:57 AM
